MAKALAH
MANUSIA DAN CINTA
KASIH
Nama : Rama Aditama
NPM : 15315617
Kelas : 1TA04
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurusan Teknik Sipil
Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak Emilianshah Banowo
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul
"Manusia & Cinta Kasih ". Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Emilianshah
Banowo selaku dosen dari mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini
3. Dan orang-orang
disekitar saya yang telah memberikan saran & kritik untuk makalah ini
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca khususnya dalam pengetahuan “Manusia &
Cinta Kasih”, Untuk ke depannya saya dan para pembaca dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 1April 2016
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 1April 2016
RAMA ADITAMA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam
hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta
itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman
memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik
beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi
perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.
Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah
satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai
membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta
hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak
bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir
bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa
dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta
itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana
bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa
menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua
untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan
perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
- Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
- Apa sajakah macam-macam cinta itu menurut ajaran agama?
- Apakah pengertian kasih sayang?
- Bagaimana cara mewujudkan cinta kasih ?
1.3
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan
masalah diatas .
- Untuk memahami makna cinta kasih
- Untuk mengetahui macam-macam cinta menurut ajaran agama
- Untuk memahami makna kasih sayang
- Untuk cara mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai.
- Untuk melengkapi tugas mata kuliah Softskill 2 Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :
- Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
- Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
- Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
- Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2 Macam-macam Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa
dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan
tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan dengan lagu
dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan
cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama
memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk.
Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai
orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya.
Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup.
Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit,
penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk
menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan
menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui
ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib,
tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan
dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya
sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat
merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk
mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya
sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta,
kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila
tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia
mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu
berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini
diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.
2. Cinta kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang
kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya
apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh
kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang
yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya
sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman,
menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan
tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada
diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa
merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri
mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada
mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3. Cinta Erotis/Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang
bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami
dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum,
30:12)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan
demi kelangsungan jenis.
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
5. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka
para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka
sumber kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan
merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap
terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as.
Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan
penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar tidak
tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di trmpat
yang jauh terpencil – : “Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan
janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada
anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka ,
demi kebaikan dan kepentingan mereka sndiri.
6. Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang
dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan
dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan
tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : “Jika kamu
(benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali Imran,
3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu
menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya
menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan
seluruh alam semesta.
7. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
2.3 Pengertian
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S
Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada
seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau
tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya
itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak
dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil
curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak
boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan yang
harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua
dan anak.
2.4
Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram
damai dan bahagia dapat dengan cara :
- Cara mewujudkan cinta pada diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani
dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir
rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat
atau norma yang ada.
1 .Cara mewujudkan cinta pada sesama manusia
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian.
Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry
Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas
suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran
Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863).
2. Cara mewujudkan cinta seksual
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab
dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang
lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari
percintaan.
3. Cara mewujudkan cinta keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga
terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai
menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan
dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.
4. Cara mewujudkan cinta kebapakan
Dapat dilakukan dengan dilandasi rasa menghhormati, kasih sayang kepada
anaknya dengan cara mencari nafkah, memerhatikan perkembangan anak, mengetahui
apa yang diperlukan oleh anaknya.
5. Cara mewujudkan cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan
Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan
segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.
6. Cara mewujudkan cinta kepada Rasul
Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang
ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan
setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik
kesimpulan :
a. Manusia pada
hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
b. Cinta kasih Ideal
itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering
juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras,
seimbang satu sama lain.
c. Cinta dan kasih
mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu
cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih
meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
d. Cinta itu mulia,
bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu
tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam
angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang
luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya
makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca
Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.
Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Alamsyah, M 1987. Budi Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik
Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu Budaya Dasar. Buku Materi Pokok.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta
: Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan Mappiare. Tanpa Tahun. Demensi-Demensi
Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
From.Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
Muchji Achmad dan Nugroho Widyo 1996.Ilmu Budaya Dasar.Seri Diktat
Kuliah Universitas Gunadarma.Depok