Sabtu, 07 Mei 2016

Makalah Manusia & Keadilan



MAKALAH
MANUSIA DAN KEADILAN
Nama : Rama Aditama
NPM : 15315617
Kelas : 1TA04
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurusan Teknik Sipil
Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak Emilianshah Banowo





Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Manusia & Keadilan ". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Emilianshah Banowo  selaku dosen dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini
3. Dan orang-orang disekitar saya yang telah memberikan saran & kritik untuk makalah ini
Dan harapan saya  semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya dalam pengetahuan “Manusia & Keadian”, Untuk ke depannya saya dan para pembaca  dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


                                                                                        Jakarta, 1 Mei 2016

                                                                                     
                                                                                      Rama Aditama
                                                                                            





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Di dalam kehidupan, semua orang pasti memerlukan keadilan dimanapun dan kapanpun. Namun tidak semua orang melakukan keadilan. Banyak orang yang tidak peduli akan keadilan. Di zaman ini keadilan merupakan sesuatu yang langka dan jarang ditemui. Keadilan tersebut disingkirkan oleh sifat egois yang dimiliki oleh seseorang. Adil menurut seseorang belum tentu adil untuk orang lain. Rendahnya kesadaran akan keadilan menimbulkan kesengsaraan bagi orang lain.Namun, ada kalanya seseorang merasa bahwa ia tidak pernah mendapatkan keadilan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dia sudah mendapatkan keadilan. Oleh karena itu, di dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih luas mengenai keadilan.

B.   Rumusan Masalah
1.      Pengertian Keadilan?
2.      Macam-macam Keadilan
3.      Apa itu  Kejujuran?
4.      Apa itu Kecurangan?


C.   Tujuan Penulisan
Secara khusus makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar 3 & Untuk menambah pengetahuan penulis ataupun pembaca.
D.    Manfaat Penulisan
Menambah Ilmu Pengetahuan baru tentang Apa itu keadilan,Macam-macam keadilan dan dampak keadilan itu tersendiri bagi kelangsungan hidup manusia.







BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Keadilan
1. Aristoteles
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan adalah keadaan diantara terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung hal tersebut menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.

2. Plato
Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
3.Socrates
Keadilan tercipta bila warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

4. Kong Hu Cu
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

5. Menurut pendapat yang lebih umum
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan dimana setiap orang dapat memperoleh apa yang menjadi haknya atau setiap orang memperoleh bagian yang sama dari hak bersama.
Sebagai manusia sudah seharusnya kita menuntut hak dibarengi dengan menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka kita akan merugikan orang lain. Sebaliknya, jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau dibodohi orang lain.\

2.     Macam-macam Keadilan
a.      Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian. Misalnya seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, maka akan terjadi kekacauan.

b.      Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama. Contoh: Pak Somad menjual lampu seharga Rp.20.000/pcs kepada Pak Agus. Sedangkan kepada Bu Dita, lampu yang sama dijual seharga Rp25.000/pcs. Maka sikap Pak Somad menunjukkan sikap yang tidak adil.

c.       Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
d.      Contoh : Pak Badrun dipanggil seorang klien, Siti namanya. Sebagai seorang pengusaha, ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Siti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari pengusaha dan klien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila Pak Badrun belum menikah mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena Pak Badrun sudah menikah, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Pak Badrun melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Siti merusak rumah tangga Pak Badrun.

3.     Pengertian Kejujuran
Kejujuran atau jujur berarti apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangi fakta yang ada atau kejadian yang ada atau dialami. Kejujuran termasuk perbuatan yang terpuji. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji melalui kata-kata atau pun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan oleh orang lain.
e.       Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikan, serta jangan pula pendusta, walaupun dustamu dapat menguntungkan. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada oarang pandai yang berdusta. Barang siapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, maka termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.



4.     Pengertian Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan yang lebih dengan jalan yang salah.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. aspek ekonomi
2. aspek kebudayaan
3. aspek peradaban
4. aspek tenik
Contoh kecurangan yaitu seorang siswa yang menyontek ketika ujian, pedagang yang tidak jujur dalam berdagang demi mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Kecurangan hanya akan membawa kita kedalam dosa yang besar karena membohongi orang lain.






















BAB III
PENUTUP


A.   KESIMPULAN
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan
            “protes” dengan caranya sendiri. Dan dengan cara itulah yang dapat menghasilkan             kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam  bentuk   apapun.
            Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan         kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati   nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.

B.   SARAN

Berbuatlah adil kepada semua manusia tanpa memandang Jabatan,Kekayaan,Pangkat dan sebagaimana lainnya terutama untuk para penegak hukum di Negara kita ini yaitu Indonesia jangan ”Runcing ke bawah tapi Tumpul ke atas” Jika memang berbuat salah langsung saja proses sesuai prosedur yang berlaku.

Dan jangan Lupa untuk berbuat Kejujuran kepada siapapun walau seberapa kecil nilai materi tersebut dan tidak selamanya Kejujuran selalu dikaitkan dengan materi atau uang

Dan Jangan berbuat Kecurangan karna belakangan ini negara kita banyak Kasus Suap,Korupsi,Gratifikasi dan sebagaimana lainnya kecurangan bukan hanya perlu di hindari oleh Pejabat negeri ini tetapi perlu dihindari oleh semua elemen masyarakat Indonesia supaya negara tercinta kita ini menjadi negara yang Maju,Adil 7 Berdaulat.







DAFTAR PUSTAKA
http://anamalabinsamudi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-manusia-dan-keadilan.html

https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-keadilan/