MAKALAH
MANUSIA DAN KEADILAN
Nama : Rama Aditama
NPM : 15315617
Kelas : 1TA04
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurusan Teknik Sipil
Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak Emilianshah Banowo
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul
"Manusia & Keadilan ". Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Emilianshah
Banowo selaku dosen dari mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini
3. Dan orang-orang
disekitar saya yang telah memberikan saran & kritik untuk makalah ini
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca khususnya dalam pengetahuan “Manusia &
Keadian”, Untuk ke depannya saya dan para pembaca dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 1 Mei 2016
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 1 Mei 2016
Rama
Aditama
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam
kehidupan, semua orang pasti memerlukan keadilan dimanapun dan kapanpun. Namun
tidak semua orang melakukan keadilan. Banyak orang yang tidak peduli akan
keadilan. Di zaman ini keadilan merupakan sesuatu yang langka dan jarang
ditemui. Keadilan tersebut disingkirkan oleh sifat egois yang dimiliki oleh
seseorang. Adil menurut seseorang belum tentu adil untuk orang lain. Rendahnya
kesadaran akan keadilan menimbulkan kesengsaraan bagi orang lain.Namun, ada kalanya seseorang merasa bahwa
ia tidak pernah mendapatkan keadilan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa
dia sudah mendapatkan keadilan. Oleh karena itu, di dalam makalah ini saya akan
menjelaskan lebih luas mengenai keadilan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Pengertian Keadilan?
2.
Macam-macam Keadilan
3.
Apa itu Kejujuran?
4.
Apa itu Kecurangan?
C. Tujuan
Penulisan
Secara khusus makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu
Budaya Dasar 3 & Untuk menambah pengetahuan penulis ataupun pembaca.
D. Manfaat Penulisan
Menambah Ilmu Pengetahuan baru tentang Apa itu keadilan,Macam-macam
keadilan dan dampak keadilan itu tersendiri bagi kelangsungan hidup manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Keadilan
1. Aristoteles
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan adalah keadaan
diantara terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung hal tersebut
menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan
dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima
bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti
ketidak adilan.
2. Plato
Keadilan diproyeksikan pada diri
manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan
perasaannya dikendalikan oleh akal.
3.Socrates
Keadilan tercipta bila warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah
sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah,
sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
4. Kong Hu Cu
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila
raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini
terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
5. Menurut pendapat yang lebih umum
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban. Keadilan adalah keadaan dimana setiap orang dapat memperoleh apa
yang menjadi haknya atau setiap orang memperoleh bagian yang sama dari hak
bersama.
Sebagai manusia sudah seharusnya kita
menuntut hak dibarengi dengan menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut
hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka kita akan merugikan orang lain.
Sebaliknya, jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka
kita akan mudah diperbudak atau dibodohi orang lain.\
2.
Macam-macam Keadilan
a.
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara
baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi
dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap
orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada
campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras
sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian. Misalnya
seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, maka akan terjadi
kekacauan.
b.
Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama. Contoh: Pak Somad menjual lampu seharga
Rp.20.000/pcs kepada Pak Agus. Sedangkan kepada Bu Dita, lampu yang sama dijual
seharga Rp25.000/pcs. Maka sikap Pak Somad menunjukkan sikap yang tidak adil.
c.
Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan
umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan
ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim
menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.
d.
Contoh : Pak Badrun dipanggil seorang
klien, Siti namanya. Sebagai seorang pengusaha, ia menjalankan tugasnya dengan
baik. Sebaliknya Siti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka
berubah dari pengusaha dan klien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai.
Bila Pak Badrun belum menikah mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan
komutatif. Akan tetapi karena Pak Badrun sudah menikah, hubungan itu merusak
situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Pak Badrun
melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Siti merusak rumah tangga Pak
Badrun.
3.
Pengertian
Kejujuran
Kejujuran atau
jujur berarti apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak melebih-lebihkan
atau mengurang-ngurangi fakta yang ada atau kejadian yang ada atau dialami.
Kejujuran termasuk perbuatan yang terpuji. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji melalui
kata-kata atau pun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa
kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti
mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal
tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan oleh orang lain.
e.
Teguhlah pada kebenaran, sekalipun
kejujuran dapat merugikan, serta jangan pula pendusta, walaupun dustamu dapat
menguntungkan. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan
kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur adalah lebih
baik daripada oarang pandai yang berdusta. Barang siapa tidak dapat dipercaya
tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, maka termasuk
golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.
4.
Pengertian Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati
nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan
maksud memperoleh keuntungan yang lebih dengan jalan yang salah.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun
kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling
hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan
manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. aspek ekonomi
2. aspek kebudayaan
3. aspek peradaban
4. aspek tenik
Contoh kecurangan
yaitu seorang siswa yang menyontek ketika ujian, pedagang yang tidak jujur
dalam berdagang demi mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Kecurangan
hanya akan membawa kita kedalam dosa yang besar karena membohongi orang lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan
“protes” dengan caranya
sendiri. Dan dengan cara itulah yang dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi,
melukis, menulis dalam bentuk apapun.
Kejujuran berarti apa yang
dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa
yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.
B. SARAN
Berbuatlah adil
kepada semua manusia tanpa memandang Jabatan,Kekayaan,Pangkat dan sebagaimana
lainnya terutama untuk para penegak hukum di Negara kita ini yaitu Indonesia
jangan ”Runcing ke bawah tapi Tumpul ke atas” Jika memang berbuat salah
langsung saja proses sesuai prosedur yang berlaku.
Dan jangan Lupa
untuk berbuat Kejujuran kepada siapapun walau seberapa kecil nilai materi
tersebut dan tidak selamanya Kejujuran selalu dikaitkan dengan materi atau uang
Dan Jangan berbuat
Kecurangan karna belakangan ini negara kita banyak Kasus
Suap,Korupsi,Gratifikasi dan sebagaimana lainnya kecurangan bukan hanya perlu
di hindari oleh Pejabat negeri ini tetapi perlu dihindari oleh semua elemen
masyarakat Indonesia supaya negara tercinta kita ini menjadi negara yang
Maju,Adil 7 Berdaulat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://anamalabinsamudi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-manusia-dan-keadilan.html
https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-keadilan/