Minggu, 26 Maret 2017

TUGAS 1 RISET OPERASI METODE TRASPORTASI




TUGAS 1
RISET OPERASI METODE TRANSPORTASI



NAMA : RAMA ADITAMA
KELAS : 2TA06
NPM : 15315617
Description: Logo_Gundar.png




Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Jurusan Teknik sipil







Pengertian Riset Operasi

Dasar pertimbangan dari berbagai definisi dilatar belakangi oleh ahli Riset Operasi dariberbagai disiplin ilmu seperti teknik, matematika , dan lain – lain.
Operational Research Societyof Great Britain
mendefinisikan Riset Operasi adalah aplikasi metode ilmiah dalam masalahyang kompleks dan system manajemen yang besar atas manusia, mesin, material ,dan dana dalamindustri, bisnis, pemerintah dan militer.
Research Society of America
mendefinisikan RisetOperasi adalah berkenaan dengan pengambilan keputusan secara ilmiah, bagaimana membuatmodel terbaik dan membutuhkan alokasi sumber daya yang terbatas .Secara lebih umum Riset Operasi dapat didefinisikan sebagai model kwantitatif yaitumetoda untuk memformulasikan dan merumuskan kedalam model matematika untuk mendapatkan solusi yang optimal yang digunakan dalam pengambilan keputusan dalampermasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi , social maupun bidang lainnya.

Latar Belakang Sejarah Riset Operasi

Selama perang dunia II Riset Operasi benar-benar tidak dapat dipungkiri keefektifannya sebagaimetoda penyelesaian masalah. Kegiatan Operasional Research di Inggris dan Amerika secaraterus menerus . Dalam bidang nonmiliter terutama kelompok industri, sehingga aktifitasoperasonal research tidak hanya mengenai aktifitas ilmu tetapi menyangkut berbagai macamdisiplin dan bisnis.

 Komputer dan Riset Operasi

Penggunaan komputer dalam Riset operasi secara terus menerus mengalami peningkatanterutama dalam menghadapi persaingan lingkungan internasional dan masalah produktifitas.Tanpa bantuan komputer adalah menjadi sangat sulit untuk menyelesaikan masalah yang cukupbesar.1.3.

Model Matemática dan Pengambilan Keputusan.
 
Pengambilan keputusan adalah merupakan tanggung jawab manajemen . Adapunlangkah-langkah berikut merupakan tahapan-tahapan dalam proses pengambilankeputusan oleh seorang manager .Mengidentifikasi

·         MasalahMengidentifikasi Parameter Masalah

·         Menentukan variable keputusan

·         Menentukan tujuan (objective)

·         Menentukan Kendala (Constraints)Mencari Alternatif keputusan yang terbaik.Melaksanakan keputusan






METODE TRANSPORTASI



Pada  umumnya  masalah  transportasi  berhubungan  dengan  distribusi  suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum. Karena hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuan dapat memenuhi permintaanya dari satu atau lebih sumber. Asumsi dasar model ini adalah bahwa biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirimkan. Unit yang dikirimkan sangat tergantung pada jenis produk yang diangkut. Yang penting, satuan penawaran dan permintaan akan barang yang diangkut harus konsisten.
Contoh.
Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut beras dari tiga pabrik ke tiga pasar. Kapasitas penawaran ketiga pabrik, permintaan pada ketiga pasar dan biaya transport perunit adalah sebagai berikut:


Pasar


Penawaran
1
2
3


Pabrik
1
8
5
6
120
2
15
10
12
80
3
3
9
10
80
Permintaan

150
70
60
280

Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai

berikut:

Suplay

Demand



S1 = 120
1

D1 = 150
1



S2 = 80              2

2                 D2 = 70




S3 = 80              3

3                 D3 = 60


N = 3                                                                                                             N = 3


Masalah diatas juga dapat dirumuskan sebagai suatu masalah LP sebagai berikut:
Minimumkan: Z = 8X11 + 5X12 + 6X13 + 15X21 + 10X22 + 12X23 + 3X31 + 9X32 + 10X33

Batasan:           X11 + X12 + X13 = 120 (penawaran pabrik 1) X21 + X22 + X23 = 80 (penawaran pabrik 2) X31 + X32 + X33 = 80 (penawaran pabrik 3) X11 + X21 + X31 = 150 (permintaan pabrik 1) X12 + X22 + X32 = 70 (permintaan pabrik 2) X13 + X23 + X33 = 60 (permintaan pabrik 3)
Table Transportasi

Table 1.1 (Table Transportasi)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120





2

15

10

12


80





3

3

9

10


80





Permintaan (D)


150


70


60


280



SOLUSI AWAL TRANSPORTASI

1. METODE NORTHWEST CORNER Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a.   Mulai pada pojok kiri atas (barat laut table) dan alokasikan sebanyak mungkin tanpa menyimpang dari batasab penawaran dan permintaan.
b.   Hilangkan  baris  atau  kolom  yang  tidak  dapat  dialokasikan  lagi,  kemudian alokasikan sebanyak mungkin ke kotak didekat baris atau kolom yang tidak


dihilangkan, jika kolom atau baris sudah dihabiskan, pindahkan secara diagonal kekotak berikutnya.
c.   Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan permintaan telah dipenuhi.
Solusi awal dengan menggunakan metode   north west corner pada masalah diatas ditunjukkan oleh table 1.2.
Table 1.2 (Table Solusi Awal Metode North-West Corner)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1
(1)
8

5

6


120
120




2
(2)
15
(3)
10

12


80
30
50



3

3
(4)
9
(5)
10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280


Dari table 1.2 diatas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah sebagai berikut: Z = (8 x 120) + (15 x 30) + (10 x 50) + (9 x 20) + (10 x 60) = 2690
Ingat, ini hanya solusi awal, sehingga tidal perlu optimum.



2. METODE LEAST-COST

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a.   Pilih variable Xij  (kotak) dengan biaya transport (cij) terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. Ini akan menghabiskan baris i atau kolom j.
b.   Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau dihilangkan)

pilih cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.

c.   Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.


Solusi awal dengan menggunakan metode   north west corner pada masalah diatas ditunjukkan oleh table 1.3.
Table 1.3 (Tabel Solusi Awal Metode Least-Cost)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8
(2)
5
(3)
6


120

70
50


2
(5)
15

10
(4)
12


80
70

10


3
(1)
3

9

10


80
80




Permintaan (D)


150


70


60


280

Dari table 1.3 diatas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah sebagai berikut: Z = (3 x 80) + (5 x 70) + (6 x 50) + (12 x 10) + (15 x 70) = 2060


3. METODE APROKSIMASI VOGEL (VAM) Proses VAM dapat diringkas sebagai berikut:
a.   Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost untuk setiap baris ke-i dihitung dengan mengurangkan nilai cij terkecil pada baris tersebut dengan nilai cij satu tingkat lebih besar pada baris yang sama. Opportunity  cost  kolom  diperoleh  dengan  cara  yang  sama.  Biaya-biaya  ini adalah pinalti karena tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
b.   Pilih  baris  atau  kolom  dengan  opportunity  cost  terbesar  (jika  terdapat  nilai kembar, pilih secara sembarang. Alokasikan sebanyak mungkin kekotak dengan nilai cij minimum pada baris atau kolom yang dipilih.
c.   Hilangkan  semua  baris  dan  kolom  dimana  penawaran  dan  permintaan  telah

dihabiskan.

d. Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali kelangkah pertama dan hitung kembali opportunity cost yang baru.


Solusi awal dengan menggunakan metode VAM pada masalah diatas ditunjukkan oleh table 1.4.
Table 1.4 (Table Solusi Awal Metode VAM)


Ke

Dari                          1                           2                           3

Penawaran

(S)

Penalty cost baris


(2)     8                           5

(3)     6


1                      70

50                    120

1    1    1


15               (4)    10

(5)    12


2                                                   70

4
5
5


 
(1)     3                           9
10                     80

10

2    2    2


3                      80                                                                                80

6         

Permintaan

4
6


 
(D)                   150                        70                         60                    280


5
7


 
Penalty cost kolom


Biaya transport model VAM adalah sebagai berikut:

Z = (3 x 80) + (8 x 70) + (6 x 50) + (10 x 70) + (12 x 10) = 1920

Biaya total untuk solusi awal dengan metode VAM merupakan biaya awal terkecil yang diperoleh dari ketiga metode solusi awal. Kenyataannya, solusi ini juga optimum, suatu keadaan yang akan ditunjukan pada pembahasan mencari solusi optimum.


MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM

1. METODE STEPPING STONE

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jalur stepping stone untuk mencari variable masuk.
a.   Arah yang diambil boleh searah atau berlawanan arah jarum jam. b.   Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong.
c.   Jalur  harus  mengikuti  kotak  terisi,  kecuali  pada  kotak  kosong  yang  sedang dievaluasi.


d.   Baik kotak terisi maupun kotak kosong dapat dilewati dalam penyusunan jalur tertutup.
e.   Suatu jalur dapat melintasi dirinya.

f.    Sebuah penambahan dan pengurangan yang sama besar harus kelihatan pada setiap baris dan kolom pada jalur itu.
Proses jalur tertutup dalam prosedur stepping stone ditunjukan pada table berikut.

Table 1.5 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup X12)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1
-1
8
+1
5

6


120
120




2
+1
15
-1
10

12


80
30
50



3

3

9

10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280

     Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X12: C12 = 5 – 10 + 15 – 8 = +2
     Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X13: C13 = 6 – 10 + 9 – 10 + 15 - 8 = +2
     Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X23: C23 = 12 – 10 + 9 – 10 = +1
     Penambahan atau pengurangan biaya dari jalur tertutup X31: C31 = 3 – 15 + 10 – 9 = -11
Analisis diatas menunjukan bahwa C31  memiliki perubahan biaya negative, sehingga X31 menjadi variable masuk. Jika terdapat dua atau lebih Xij dengan nilai Cij negative, maka pilih satu yang memiliki perubahan penurunan biaya terbesar (negative terbesar), dan jika terdapat nilai kembar, pilih sembarang.


Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1
-1
8

5
+1
6


120
120




2
+1
15
-1
10

12


80
30
50



3

3
+1
9
-1
10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280

Table 1.7 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Jalur Tertutup X23)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120
120




2

15
-1
10
+1
12


80
30
50



3

3
+1
9
-1
10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280


Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120
120




2
-1
15
+1
10

12


80
30
50



3
+1
3
-1
9

10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280

Jumlah yang dialokasikan kedalam variable masuk dibatasi oleh permintaan dan penawaran, serta dibatasi pada jumlah minimum pada suatu kotak yang dikurangi pada jalur  tertutup.  Dari  contoh  diatas  dapat  diketahui  bahwa  variable  X31   merupakan variable masuk, maka:
X31 minimum = (X21, X32) = min (30, 20) = 20, sehingga table transportasi menjadi: Table 1.9 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone Alokasi Variable Masuk X31)
Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120
120




2
-20
15
+20
10

12


80
30 – 20 = 10
50 + 20 = 70



3
+20
3
-20
9

10


80
0 + 20 = 20
20 – 20 = 0
60


Permintaan (D)


150


70


60


280


Solusi optimum dicapai disaat tidak ada calon variable masuk bernilai negative, dengan kata lain Cij bernilai positif. Solusi optimum dicapai melalui tiga iterasi:
Table 1.10 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Iterasi Kedua)

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120
120




2
-10
15

10
+10
12


80
10 – 10 = 0
70
0 + 10 = 10


3
+10
3

9
-10
10


80
20 + 10 = 30

60 – 10 = 50


Permintaan (D)


150


70


60


280

Table 1.11 (Tabel Solusi Optimum Metode Stepping Stone – Iterasi Ketiga; Optimum) Ke
Dari                                 1                           2                           3                Penawaran (S)

-50     8                           5

1                120 – 50 = 70

+50    6

0 + 50 = 50                120


15                         10                         12

2                                                       70                         10                         80

+50    3

3                 30 + 50 = 80

9                -50    10

50 – 50 = 0                 80




Permintaan (D)              150                        70                         60                        280


Table 1.11 diatas memberikan nilai Cij  positif untuk semua kotak kosong, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Solusi optimum pada table 1.11 memberikan biaya transport terkecil, yaitu:
Z = (8 x 70) + (6 x 50) + (10 x 70) + (12 x 10) + (3 x 80) = 1920

2. METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI) Contoh: solusi awal menggunakan north – west corner.

Ke

Dari


1


2


3


Penawaran (S)


1

8

5

6


120
120




2

15

10

12


80
30
50



3

3

9

10


80

20
60


Permintaan (D)


150


70


60


280

Metode MODI memberikan Ui  dan Vj  yang dirancang untuk setiap baris dan kolom. Dari table diatas dapat diketahui bahwa:
X11 : U1 + V1 = C11 = 8, misalkan U1 = 0, maka:     0 + V1 = 8, V1 = 8

X21 : U2 + V1 = C21 = 15                                           U2 + 8 = 15, U2 = 7

X22 : U2 + V2 = C22 = 10                                           7 + V2 = 10, V2 = 3

X32 : U3 + V2 = C32 = 9                                             U3 + 3 = 9, U3 = 6

X33 : U3 + V3 = C33 = 10                                           6 + V3 = 10, V3 = 4

Nilai perubahan untuk setiap variable non dasar Cij, ditentukan melalui: Cij = cij – Ui Vj, sehingga:
C12 = 5 – 0 – 3 = +2               C23 = 12 – 7 – 4 = 1

C13 = 6 – 0 – 4 = +2               C31 = 3 – 6 – 8 = -11

Nilai C31  negatif terbesar (-11) menunjukan bahwa solusi yang ada tidak optimal dan X31 sebagai variable masuk. Jumlah yang dialokasikan ke X31 ditentukan sesuai dengan prosedur stepping stone, selanjutnya Ui, Vj, dan Cij  pada table baru dihitung kembali untuk uji optimalitas dan menentukan variable masuk.

REFERENSI
nurfajria.staff.gunadarma.ac.id
Sri Mulyono, Riset Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002
https://www.scribd.com/doc/32733236/Research-Operasional-Penerapan-Masalah-Transportasi#