Minggu, 19 Juni 2016

Penulisan Ke-4 Ilmu Budaya Dasar " Istilah Status Pengiriman JNE"



Penulisan Ke-4 Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Nama: Rama Aditama
NPM: 15315617
KELAS: 1TA04
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
Jurusan: Teknik Sipil
Beberapa istilah atau Status Pengiriman JNE( STATUS SHIPMENT JNE)
Kali ini saya akan membagikan beberapa istilah status pengiriman yang digabungkan dari beberapa sumber maupun pengetahuan pribadi saya.
Terkadang mungkin kita bingung beberapa istilah pengiriman jne ketika kita sedang membeli barang online ataupun mengirim barang menggunakan jasa expedisi jne.
Berikut kami berikan beberapa istilah pengiriman JNE:
MANIFESTED:
Artinya barang yang akan dikirim sudah diterima oleh JNE Pusat dan sudah siap menuju kota tujuan/alamat tujuan
On Transit :
Artinya barang yang kita kirim sedang transit di kota lain yang biasanya kota besar/dekat dengan bandara udara. Dan paket akan diteruskan ke kota tujuan
On Process:
Artinya Paket yang kita kirim sedang dalam perjalanan menuju kota tujuan biasanya memerlukan beberapa hari tergantung jarak kota tujuan.
Received On Destination :
Artinya Paket yang kita kirim sudah sampai di kota tujuan  & tiggal menunggu proses antar ke alamat tujuan.
Delivered :
Artinya bahwa  paket kita sudah sampai di alamat tujuan atau sudah ada orang yang menerima

AU (Antar Ulang) :
Artinya bahwa paket anda belum sempat dikirim pada hari sebelumnya yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti JNE sedang overload,keterbatasan kurir dan lain-lain. Paket akan dikirimkan pada keesokan harinya.
BA(Bad Address) :
Artinya Alamat yang dituju tidak jelas atau salah. Hal ini bisa disebabkan kesalahan pada penulisan alamat, nomor RT/RW, nomor jalan, nomor rumah, kodepos, nomor gang, dan sebagainya.
MR(Miss Route) :
Artinya paket yang anda kirim salah antar atau salah jalur pengiriman biasanya pihak JNE akan segera membetulkan jalur paket tersebut.
CC (Criss-Cross) :
Artinya paket anda tertukar oleh paket lain
CODA (Closed Once Delivery Attempt) :
Artinya paket anda sudah dikirim oleh kurir ke alamat tujuan tetapi alama penerima sedang kosong/tutup
AU atau OPS :
Artinya barang yang sebelumnya tidak sampai ke tangan penerima telah diserahkan ke bagian operasional JNE untuk dikembalikan ke pengirim.


Sekian tulisan saya kali ini terkait istilah pengiriman JNE.sekedar berbagi saja beberapa istilah status pengiriman JNE dan penjelasannya sejauh yang saya tahu, berhubung saya bukan petugas atau karyawan JNE, maka mohon maaf tidak semua pertanyaan mengenai status pengiriman bisa saya jelaskan artinya di sini, untuk info yang lebih akurat ada baiknya langsung menghubungi kantor JNE terdekat atau kontak JNE Customer Care Call Center di 021-29278888. Terima kasih atas pengertiannya

TUGAS 4 SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR " MANUSIA & HARAPAN"



MAKALAH
MANUSIA DAN HARAPAN
Logo_Gundar.png
Nama : Rama Aditama
NPM : 15315617
Kelas : 1TA04
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurusan Teknik Sipil
Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak Emilianshah Banowo





Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Manusia &Harapan ". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Emilianshah Banowo  selaku dosen dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini
3. Dan orang-orang disekitar saya yang telah memberikan saran & kritik untuk makalah ini
Dan harapan saya  semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya dalam pengetahuan “Manusia & Harapan”, Untuk ke depannya saya dan para pembaca  dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


                                                                                        Jakarta, 15 Juni 2016

                                                                                     
                                                                                      Rama Aditama
                                                                                            







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
         Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
         Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar harapan bisa terwujud, maka manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup manusia selama di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan dan kepercayaan kepada Allah SWT.
B.     RUMUSAN PEMBAHASAN
  1. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
  2. Apakah pengertian dari Harapan itu ?
  3. Apa hubungan antara manusia dan harapan ?
  4. Apa sebab manusia memiliki harapan ?
  5. Apa hubungan antara harapan dan kepercayaan ?
C.    TUJUAN PEMBAHASAN
         Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk menjelaskan pengertian dari manusia, menjelaskan pengertian harapan, menjelaskan hubungan antara manusia dan harapan, menjelaskan penyebab memiliki harapan, dan menjelaskan hubungan antara harapan dan kepercayaan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MANUSIA
         Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
         Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B.    PENGERTIAN HARAPAN
         Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah SWT.
         Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
         Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada diri sendiri.
         Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.

 C.    MANUSIA DAN HARAPAN
         Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
         Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
         Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit.
         Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Harapan apa yang baik
  2. Bagaimana cara mencapai harapan itu
  3. Bagaiman bila harapan tidak tercapai
         Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud.
D.    SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
         Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
         Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
  1. Dorongan Kodrat
         Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.
          Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
         Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
         Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  
         Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
  1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
  2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
  3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
  4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
  5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
E.    HARAPAN DAN KEPERCAYAAN
         Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap sebagai wahyu dari Allah SWT. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
         Harapan dan kepercayaan saling melengkapi. Karena dalam memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan berdo’a. Dengan berusaha dan berdo’a sungguh-sungguh  kepada Allah SWT serta mempercayai adanya Allah SWT, harapan akan terwujud dan terpenuhi.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN 
        Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
        Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
        Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a.
B.    SARAN
          Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita menjadi berarti di dunia ini, yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
          Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah SWT, yaitu dengan berusaha dan berdo’a yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mecoba. 

DAFTAR PUSTAKA :
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas  Gunadarma
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Selasa, 14 Juni 2016

Penulisan Ke-3 Ilmu Budaya Dasar. " Tradisi Mudik Masyarakat Indonesia"



Penulisan ke-3 Ilmu Budaya Dasar
Nama: Rama Aditama
NPM:15315617
Kelas:1TA04
Fakultas: Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
Jurusan : Teknik Sipil

Tradisi Mudik Masyarakat Indonesia

            Selamat Sore,apa kabar semuanya? Mudah-mudahan tetap sehat walafiat di bulan ramadhan ini yaa dan tetap semangaaatss.
            Kali ini gue mau nulis tentang “Tradisi Mudik Masyarakat Indonesia”.Kenapa gue mau nulis ini? Karena sebentar lagi kita akan menyambut hari raya idul fitri biasa disebut sih Lebaran oleh masyarakat Indonesia. Setiap kata lebaran pasti kita semua akan kepikiran yang namanya Libur Panjang,Bertemu keluarga/kerabat dekat,beli baju lebaran,bikin kue bagi kaum wanita, dan yang pastinya tidak kalah seru ialah Mudik Lebaran.
            Setiap denger kata Mudik pasti gue selalu ke ingat dengan kampung halaman orang tua /simbah gua yang berada di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah karna hampir setiap lebaran keluarga gua pasti akan mudik ke Kebumen untuk bersilahturami dengan Simbah maupun Keluarga besar gua disana.
            Sebenernya arti dari kata Mudik sendiri itu apa sih? Setelah gue baca dari beberapa info, Mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa ngoko yaitu mulih dilik yang artinya pulang sebentar. Namun sekarang pengertian mudik dikaitkan dengan “udik” yang artinya kampung atau desa.Lantas pengertian ini ditambah  menjadi ‘mulih udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.
            Fenomena mudik yang terjadi di Indonesia merupakan hal unik dan tidak ditemukan di negara lain terutama jumlah masif pemudiknya dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu sekitar 1minggu sebelum lebaran dan 1 minggu setelah lebaran untuk arus balik
            Tradisi mudik itu menurut sumber yang gue baca sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya . Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki dan masih berlangsung khusunya untuk masyarakat jawa tengah maupun jawa timur dikenal dengan istilah “ bersih” atau ziarah kubur biasanya sebelum bulan puasa maupun saat lebaran.
           
            Euforia mudik di Indonesia memang luar biasa bisa dibilang pesta tahunan atau akbar masyarakat Indonesia.Bagaimana tidak masyarakat Indonesia rela antri,bergadang dan lain-lain untuk mendapatkan tiket mudik lebaran. Seperti tiket mudik kereta yang sudah dibuka H-90 Lebaran atau kurang 3 bulan dan itu pun harus berebutan dan tiket pun langsung sold out atau habis dalam hitungan menit saja.
            Belum lagi bagi yang membawa kendaraan pribadi maupun melewati jalur darat sudah dapat dipastikan akan menikmati yang namanya macet total khususnya sepanjang jalur pantura maupun jalur selatan di Pulau Jawa ini.Karena ribuan pemudik akan menuju ke kampung halaman melewati kedua jalur tersebut dan biasanya puncak arus mudik sekitar H-3 maupun H-2 lebaran karna pada tanggal itu akan terjadi libur panjang secara bersamaan.
            Sekian cerita gue kali ini semoga bermanfaat bagi kita semua terutama untuk para pemudik yang akan menikmati mudik lebaran dikampung halaman masing-masing.