Kamis, 10 Januari 2019

PENERAPAN SEISMIC ISOLATION BASE UNTUK PERLINDUNGAN KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA



Halooo apakabar kalian semuaanyaa kawan-kawanku? Semoga kalian tetap sehat dan sukses selalu yachhh,,,,,,.
Udah lama nih gue ga nulis apapun di blog gue ini. ya mohon maap dan  dimaklumin orang sibuk ditambah mahasiwa akhir di univ https://www.gunadarma.ac.id/ di jurusan
pasti  tau sibuknya kayak gimana kan hehehe,,.
Oh iya kali ini gue mau bahas teknologi peredam untuk suatu bangunan yang disebabkan oleh gempa tektonik yaa bukan gempa yang diakibatkan oleh akibat gunung berapi, ditambah lagi belakangan ini negara kita tecinta ini Indonesia sudah beberapa kali terkena gempa tektonik.
            Sebelum gue jelasin teknologi gempa akan gue jelasin manfaatnya untuk apa? Manfaat nya adalah supaya bangunan itu dapat menahan gaya gempa yang bergerak secara horizontal sehingga bangunan itu tidak runtuh. Salah satu upaya perlindungan kerusakan bangunan akibat gempa adalah menggunakan isolasi seismik pada bangunan (Seismic isolation base for buildings). Isolasi seismik di Jepang biasanya digunakan pada bangunan tempat tinggal, gedung perkantoran, dan rumah sakit.
Isolasi seismik atau seismic isolation base adalah suatu desain struktur bangunan yang dilakukan dengan memasang jenis isolator tertentu pada dasar bangunan dengan tujuan membatasi respon struktur bangunan saat terjadi gempa. Menurut Concise Oxford Dictionary, definisi seismic isolation base adalah bagian yang dapat memisahkan struktur atas dengan pondasi, atau bagian lain yang dapat memisahkan struktur atas dengan struktur bawah. Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh Johannes Avetican Calantarients pada tahun 1909 sebagai berikut:
the substantial buildings can be put up in earthquake countries on this principle with perfect safety since the degree of severity of an earthquake loses its significance through the existence of the lubricated free joint”. (Calantarients, 1909)
Calantarients mengemukakan bahwa untuk mereduksi gaya gempa yang mengenai bangunan dapat dilakukan dengan cara memasang free joint di antara struktur atas dan bawah sehingga bangunan dapat bergerak horizontal pada free joint tersebut. Calantarients menyarankan bahan yang digunakan sebagai isolator seismik adalah pasir halus, mika atau sejenisnya.Perbandingan antara bangunan konvensional dan bangunan dengan isolasi seismik adalah sebagai berikut:

Bangunan konvensional:
  • Bangunan ditetapkan langsung pada tanah sehingga ketika gempa, getaran gempa dibawa langsung dari tanah ke struktur bangunan.
  • Bangunan berguncang keras sehingga dapat terjadi perpindahan barang-barang di dalam gedung dan mengalami kerusakan.

Bangunan dengan isolasi seismik:
  • Perangkat atau isolator dipasang diantara bangunan dan tanah. Isolator tersebut menyerap energi getaran selama gempa terjadi sehingga mengurangi guncangan bangunan.
  • Guncangan bangunan sangat lambat sehingga orang di dalamnya tetap merasa aman.
Perangkat yang sering digunakan sebagai isolator seismik saat ini adalah perangkat nonlinear seperti lead rubber bearings, friction-pendulum bearings, atau high damping rubber bearings. Pada gedung General Relief Center, perangkat yang digunakan sebagai isolator seismik adalah 1) seismic isolation rubber yang terdiri dari baja dan karet yang disusun seperti sandwiches, karet berfungsi mengurangi getaran gedung menjadi lambat dan lempengan baja berfungsi menopang berat gedung. 2) slide bearings adalah lempengan baja stainless yang berfungsi menopang berat gedung dan memungkinkan gedung bergerak lateral atau horizontal pada permukaan lempengan dengan jumlah gesekan tertentu. 3) U-shaped damper terbuat dari baja yang berfungsi menekan getaran gempa, dan 4) Oil damper, biasanya menggunakan minyak atau silikon sebagai cairan kental, resistensi kekentalan cairan berkontribusi untuk pemborosan energi gempa.

Source : https://sakuramerahjambu.files.wordpress.com/2013/12/damper.png 

NAMA : RAMA ADITAMA,
NPM  :15315617,
DOSEN : I KADEK BAGUS WIDANA PUTRA  S.T,M.T ,
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
FAKULTAS :  TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN