Senin, 19 Agustus 2019

Analisis Kegagalan Struktur Jembatan Kutai Kartanegara


Forensik Dan Penilaian Gedung Studi Kasus : Kegagalan Struktur Jembatan Kutai Kartanegara

Sabtu, 26 November 2011 pukul 16.20 WITA terjadi sebuah musibah yang disebabkan oleh ambruknya jembatan kutai kartanegara yang menghubungkan antara kota Tenggarong dan Kota Samarinda. Jembatan yang tergolong suspension cable bridge dan membentang sejauh  710 meter dan lebar 9 meter.


Berdasarkan sumber berita yang penulis dapatkan, faktor penyebab runtuh nya jembatan kutai kartanegara menurut Ketua Tim Evaluasi dan Investigasi Teknik runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara banyaknya kesalahan dalam hal perencanaan, pelaksanaan, operasional, dan pemeliharaan jembatan tersebut. Menurutnya, kesalahan-kesalahan itu menyebabkan runtuhnya jembatan itu bersifat kumulatif sehingga saling memperparah kegagalan struktur jembatan.
Krnonologi runtuhnya jembatan dipicu oleh adanya tambahan tegangan yang terjadi ditengah bentang jembatan saat pekerjaan pemeliharaan jembatan sedang berlangsung. Sebelumnya jembatan ini runtuh telah ditemukan indikasi hal yang tak beres. Sesuai rencana, pada bagian tengah jembatan seharusnya berbentuk seperti parabola. Namun, dua hari sebelumnya, bagian tengah jembatan justru berbentuk agak cekung. Pada sisa-sisa jembatan yang runtuh, banyak ditemui tanda-tanda korosi yang cukup signifikan termasuk pada kabel utama, besi cor dan banyak lubang- lubang yang menimbulkan efek pelemahan pada sistem sambungan jembatan. Jadi banyak aspek operasional dan pemeliharaan yang menyebabkan  kegagalan struktur. Analisis yang penulis buat berdasarkan sumber foto dari media online adanya indikasi korosi pada bagian penggantung atau hanger maupun pada mur penutup yang sehingga penulis beramsusi bahwa akibat korosi tersebut sehingga terjadi keruntuhan pada sambungan jembatan.



Inventarisasi  kerusakan yang terjadi pada jembatan kutai kartanegara terdapat pada bagian kabel gantung dan deck jembatan saja. Berdasarkan kejadian ini penulis menyarankan agar struktur lama dihitung atau dianalisa ulang apakah masih bisa digunakan kembali dan juga dalam hal perencanaan, pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan harus diikuti sesuai Standard Operasional oleh dinas terkait supaya kejadian ini tidak terulang kembali.

Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar